open your mind for a new knowledge

Senin, 06 Oktober 2014

Posted by Litha in | 19.44 2 comments
Halo semuaaaaaaaaaa.........................
Hari ini adalah hari terakhir saya akan memposting materi KBK Filsafat loh..Hari ini saya akan membahas pokok bahasan yang lebih sesuai dengan jurusan saya yakni Filsafat Psikologi. Kan, kalian pasti pada tahu ya kalau semua ilmu yang ada yaang kita pelajari dari SD sampai Perguruan tinggi itu adalah pecahan-pecahan dari filsafat loh, seperti biologi,antropologi,psikologi,hukum dan masih banyak lagi :)) Kalian pasti pada gak tahu kan??? yang pasti kalian bakalan bingung mempelajari filsafat hehehe.....Tapi seperti kata dosen saya Pak Raja semakin kita pusing mempelajari filsafat berarti para dosen berhasil menyampaikan materi hahaha :D Oke gak perlu berlama-lama lagi saya akan langsung membahas tentang Filsafat Psikologi.





Definisi Filsafat Ilmu


Filsafat Ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu yang ditinjau dari segi ontologis, epistemologi maupun aksiologinya. Dengan kata lain, filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu.

Sistematika Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengeenai hakikat ilmu seperti:
  1. Ontologis
  2. Epistemologi
  3. Aksiologi

Fungsi Filsafat Ilmu
Menurut Agraha Suhandi (1989) fungsi filsafat ilmu tidak bisa dilepaskan dari fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni:
  1. Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
  2. Mempertahankan, menunjang, dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
  3. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup, dan pandangan dunia.
  4. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan.
  5. Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai asspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, dll.
Corak dan Ragam Filsafat Ilmu
Beberapa corak ragam filsafat ilmu, yaitu:
  • Filsafat ilmu-ilmu sosial yang berkembang dalam tiga ragam, yaitu meta ideologi, meta fisik, dan metodologi.
  • Filsafat teknologi yang bergeser dari C-E (conditions-ends) menjadi means. Teknologi bukan dilihat sebagai ends, melainkan sebagai kepanjangan ide manusia.
  • Filsafat seni/estetika menempatkan produk seni atau keindahan sebagai kebudayaan, produk domain kognitif dan produk alasan praktis.

Definisi Psikologi


Psikologi berasal dari bahasa Yunani "psyche" yang artinya jiwa dan "logos" artinya ilmu pengetahuan. Secara etimologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa , baik mengenai macam-macam gejala, proses, dan latar belakangnya.
Ada beberapa pendapat mengenai definisi psikologi menurut beberapa filsuf, yakni:
  1. Plato dan Aristoteles : Psikologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
  2. Wilhelm Wundt : Psikologi merupakan ilmu pengetahun yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti perasaan, panca indra, pikiran,merasa dan kehendak. 
Ruang Lingkup Psikologi
Ditinjau dari segi objeknya, psikologi dibedakan menjadi dua, yakni:
  • Psikologi menyelidiki dan mempelajari manusia
  • Psikologi menyelidiki dan mempelajari hewan yang umumnya lebih tegas disebut psikologi hewan.
 Psikologi yang sekarang ini yang berobjekan manusia dibagi menjadi dua, yaitu:
  • Psikologi umum : psikologi yang mempelajari atau menyelidiki kegiatan-kegiatan atau aktivitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa normal dan beradab (berkultur).
  • Psikologi khusus : psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi0segi kekhususan dari aktivitas psikis manusia.
Macam-macam psikologi khusus, yakni:
  • Psikologi Perkembangan
  • Psikologi Sosial
  • Psikologi Pendidikan
  • Psikologi Kepribadian dan Tipologi
  • Psikopatologi
  • Psikologi Kriminal
  • Psikologi Perusahaan
  • Psikologi Indigenous dan Budaya
  • Psikologi Klinis
  • Psikologi Hukum
  • dll
Hubungan Filsafat Ilmu dan Psikologi 
     Filsafat sebagai ilmu pengetahuan pada umumnya membantu manusia dalam mengorientasikan diri dalam dunia. Peranan filsafat terhadap semua disiplin ilmu termasuk psikologi hanya sebagai penggagas dan peletak dasar dan selajutnya ilmu-ilmu itu berkembang sesuai dengan objeknya masing-masing.
     Psikologi akhirnya memisahkan diri dari filsafat karena metode yang ditempuh sebagai salah satu sebabnya, tetapi psikologi masih tetap mempunyai hubungan dengan filsafat. Setelah psikologi berpisah dengan filsafat dan berdiri sendiri sebagai sebuah cabang ilmu baru, tampaknya psikologi melalui berbagai penelitiannya berusaha memberikan gambaran bahwa psikologi mengikuti aturan-aturan penelitian yang berlaku dengan menggunakan cara yang sistematik dan metodologis sehingga hasil penelitiannya dapat dipertanggungjawabkan secara empirik.
     Sebagai cabang ilmu, psikologi termasuk dalam ilmu-ilmu kemanusiaan. Ciri-ciri ilmu kemanusiaan, yaitu:
  • memandang manusia secara keseluruhan sebagai objek dan subjek ilmu
  • titik pandang dan riterium kebenaran yang berbeda dari ilmu-ilmu alam
  • antara subjek dan objek ilmu-ilmu kemanusiaan terdapat proses saling mempengaruhi
Ada dua bidang sehubungan dengan masalah pengetahuan yang benar, yakni:
  1. ikut menilai apa yang dianggap tepat atau benar dalam ilmu-ilmu
  2. memberi penilaian terhadap sumbangan ilmu-ilmu pada perkembangan manusia guna mencapai pengetahuan yang benar
Filsafat ilmu dapat berperan dalam menilai secara kritis apa yang dianggap sebagai pengetahuan yang benar dalam ilmu psikologi. Dalam konteks perkembangan psikologi sosial, filsafat bisa memberikan wacana maupun sudut pandang baru dalam bentuk refleksi teori-teori sosial kontemporer. Filsafat sosial memberikan sumbangan yang besar bagi perkembangan psikologi sosial sekaligus sebagai bentuk dialog antar ilmu yang komprehesif.
    Filsafat bisa menawarkan cara berpikir yang radikal, sistematis, dan rasional terhadapa ilmu psikologi bagi para psikolog, baik prktisi maupun akademis sehingga ilmu psikologi bisa menjelajah ke lahan-lahan yang tadinya belum tersentuh. Ilmu logika yang merupakan salah satu cabang filsafat, para psikolog dibekali kerangka berpikir yang kiranya sangat berguna di dalam kerja-kerja mereka.
    Teori psikologi tradisional masih percaya, bahwa manusia bisa diperlakukan sebagai individu mutlak. Teori psikologi tradisioanal juga masih percaya bahwa manusia bisa diperlakukan sebagai objek. Cara berpikir yang terdapat di dalam disiplin filsafat "kepercayaan-kepercayaan" teori psikologi tradisional tersebut kembali ditelaah sekaligus dicairkan kemungkinan-kemungkinan pendekatan baru yang lebih tepat.

Peran Filsafat dalam Psikologi
    Ilmu logika yang merupakan salah satu cabang filsafat. Metode pendekatan serta penarikan kesimpulan seluruhnya didasarkan pada prinsip-prinsip logika. Dengan mempelajari logika secara sistematis, para psikolog bisa mulai mengembangkan ilmu psikologi secara sistematis, logis dan rasional. Logika klasik dan Logika kontemporer dapat menjadi sumbangan cara berpikir yang besar bagi ilmu psikologi. Filsafat juga memiliki cabang yang cukup penting bagi perkembangan ilmu psikologi, yaitu Etika. Sebagai praktisi, seorang psikolog membutuhkan panduan etis dalam kerjanya, panduan etis ini diterjemahkan dalam bentuk kode etik profesi psikologi. Etika atau psikologi moral hendaknya memberikan konsep berpikir yang jelas dan sistematis bagi kode etik tersebut sehingga bisa diterima secara masuk akal.
    Cabang filsafat yang lain yang sangat mempengaruhi psikologi adalah Eksistensialisme. Tokoh-tokohnya, yaitu:
Soren Kirkegaard
Jean Paul Sartre
http://cdn1.thefamouspeople.com/profiles/images/friedrich-nietzsche.jpg
Friendrich Nietzsche
http://www.usml.edu/upload/institute-for-lay-formation/news/Viktor-Frankl-2.jpg
Viktor Frankl
http://www.famouspsychologists.org/psychologists/rollo-may.jpg
Rollo May

    Eksistensialisme adalah cabang filsafat yang merefleksikan manusia yang selalu bereksistensi di dalam hidupnya. Jadi, manusia dipandang sebagai individu yang terus menjadi yang berproses mencari makna dan tujuan di dalam hidupnya. Dalam konteks psikologi, eksistensialisme mengental menjadi pendekatan psikologi eksistesial atau terapi eksistensial. Berbeda dengan Behaviorisme, terapi eksistensial memandang manusia sebagai subjek yang memiliki kesadaran dan kebebasan.
    Dalam metode, filsafat bisa menyumbangkan metode fenomenologi sebagai alternatif pendekatan di dalam ilmu psikologi. Fenomenologi memang berkembang di dalam filsafat. Tokoh yang berpengaruh, yakni:

http://songandsin.files.wordpress.com/2013/01/edmund_husserl_1.jpg
Edmund Husserl
http://i.telegraph.co.uk/multimedia/archive/02877/heidegger426x536_2877455a.jpg
Martin Heidegger
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkH8NwWGXMAfvd0W54Ur2AJlhCN8uv8HP6_Bej_yYK4hyphenhyphenugBs5qdqWI-FWYI0SkyKQAYSVxpHdgAxH2A0abuqE3YcsngUXhN1OZ4l4Rk0-80VNMBp-JbzljMspD2IEHg-32KMhbOhj0gs/s1600/Alfred+Schutz.jpg
Alfred Schultz

 
Jean Paul Sartre
Ciri khas fenomenologi adalah pendekatannya yang mau secara radikal memahami hakekat dari realitas tanpa terjatuh pada asumsi-asumsi yang telah dimiliki terlebih dahulu oleh seorang ilmuan. Metode Fenomenologi dapat dijadikan alternatif dari pendekatan kuantitatif yang memang dominan di dalam dunia ilmu psikologi di Indonesia. 
    Filsafat juga bisa mengangkat asumsi-asumsi yang terdapat di dalam ilmu psikologi. Filsafat juga bisa berperan sebagai fungsi kritik terhadap asumsi tersebut. Kritik di sini bukan diartikan sebagai suatu kritik menghancurkan, tetapi sebagai kritik konstruktif supaya ilmu psikologi bisa berkembang ke arah yang lebih manusiawi dan semakin mampu memahami realitas kehidupan manusia. Asumsi itu biasanya dibagi menjadi tiga, yakni asumsi antropologis, asumsi metafisis, dan asumsi epistemologis. Fungsi kritik terhadap asumsi ini penting supaya ilmu psikologi bisa tetap kritis terhadap dirinya sendiri dan semakin berkembang ke arah yang lebih manusiawi.

Nah, itu dia pembahasan tentang filsafat psikologi. Nah, berakhirlah materi-materi tentang filsafat yang bisa saya sampaikan. Terima kasih karena sudah mengikuti terus update materi yang berhubungan dengan Filsafat. Semoga semua pembahasan yang saya berikan dapat bermanfaat buat kalian semua ya.....Thanks for reading my blog, enjoy with our life and see you next time :))))))))))))))) 








sumber:
Buku Pembelajaran KBK Filsafat UNTAR
http://image.slidesharecdn.com/1-140601194101-phpapp02/95/1-pengantar-kuliah-filsafat-psikologi-1-638.jpg?cb=1401669737
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPXzviHkrj-k8WzvQFMGr8NiSmiwO5UBSNcOFprGUEFTzQG9I67DZOVrB_ep43cimh76yvgOea2xRjEce7TlckbX-E_s2mWLpInx25ElqQgb-3U3XHvSJQqjEcE_d5P5ugIAYqm17gkR8y/s400/sartre+kerja+sambil+rokok.jpg 
http://sekolahminggu.com/wp-content/uploads/2013/08/Soren-Kierkegaard.jpg

http://naffstradiv13.files.wordpress.com/2012/06/psychology.gif?w=280
http://www.psychoshare.com/wp-content/uploads/2014/04/filsafat.jpg 
http://cdn1.thefamouspeople.com/profiles/images/friedrich-nietzsche.jpg
http://www.usml.edu/upload/institute-for-lay-formation/news/Viktor-Frankl-2.jpg
http://www.famouspsychologists.org/psychologists/rollo-may.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkH8NwWGXMAfvd0W54Ur2AJlhCN8uv8HP6_Bej_yYK4hyphenhyphenugBs5qdqWI-FWYI0SkyKQAYSVxpHdgAxH2A0abuqE3YcsngUXhN1OZ4l4Rk0-80VNMBp-JbzljMspD2IEHg-32KMhbOhj0gs/s1600/Alfred+Schutz.jpg
http://i.telegraph.co.uk/multimedia/archive/02877/heidegger426x536_2877455a.jpg
http://songandsin.files.wordpress.com/2013/01/edmund_husserl_1.jpg

Jumat, 03 Oktober 2014

Posted by Litha in | 20.58 No comments

Haiiii Semuaaaa...........
Sudah lama saya tidak memposting update terbaru dikarnakan saya beberapa hari yang lalu sedang menjalani UTS MKU. Nah, hari ini saya akan kembali membagi ilmu kepada kalian semua masih berhubungan dengan Filsafat Manusia. Hari ini saya akan membahas tentang Eksistensialisme menurut Kirkegaard dan Sertre. Baiklah saya akan memulai pembahasan kita malam ini. Selamat membaca guys...

Eksistensialisme



Eksistensialisme Menurut Kirkegaard


Eksistensialisme merupakan aliran yang pokok utamanya adalah manusia dan cara beradanya yang khas di tengah makhluk lainnya. Jiwa eksistensialisme merupakan pandangan manusia sebagai eksistensi.
Secara etimologi, Ex yang berarti keluar dan Sistensia (sistere) yang berarti berdiri. Manusia bereksistensi adalah manusia baru menemukan diri sebagai aku dengan keluar dari dirinya. Pusat diriku terletak di luar diriku. Eksistensi tidak bisa disamakan dengan "berada" hanya manusialah yang bereksistensi. Eksistensialisme tidak ada pemahaman yang sama. Eksistensialisme dari segi isi bukan satu kesatuan, melainkan gaya berfilsafat. Setiap filsuf mempunyai pendapat-pendapat sendiri. Tokoh-tokoh yang membahas tentang eksistensialisme, yaitu:
  • Kirkegaard
  • Edmund Hurrsel 
  • Martin Heidegger
  • Gabriel Marcci
  • Jean Paul Sartre
  • dll
Konsepsi yang sama diantara para tokoh diatas adalah membatasi tentang manusia konkrit, manusia sebagai eksistensi.

Ciri-Ciri Eksistensialisme sbb:
  • Motif pokok adalah eksistensi, cara manusia berada
  • Bereksistenssi harus diartikan secara dinamis. Berarti menciptakan diri secara aktif, berbuat, menjadi, merencanakan
  • Manusia di pandang terbuka, belum selesai. Manusia terikat pada dunia sekitarnya, khususnya pada sesama.
  • Memberikan penekanan pada pengalaman konkrit

Kirkegaard
Soren Aabye Kirkegaard lahir di Kopenhagen, Denmark 15 Mei 1813. Beliau pernah belaajar di Kopenhagen University dengan studi Teologi, tetapi tidak selesai. Beliau sempat menjauh dari teman dan agamanya. Beliau pernah bertunangan dengan Regina Olsen, namun tidak menikah. Tahun 1849 Beliau kembali memeluk agama Kristen. Beliau meninggal pada tahun 1855 dan beliau di kenal sebagai Bapa Eksistensialisme setelah 50 tahun dari kematiannya.



Pokok Ajaran Kirkegaard
  • Kritik tehadap Hegel. Bahwa Hegel sebagai pemikir besar, tetapi melupakan kalau manusia adalah eksistensi manusia individual dan konkrit. Manusia tidahk dapat dibicarakan "pada umumnya" atau "menurut hakekatnya" karena manusia pada umumnya tidak ada.
  • Yang ada itu adalah manusia konkret yang semua penting, berbeda dan berdiri di hadapan Tuhan
  • Bagi Kirkegaard, eksistensi adalah merealisir diri, mengikat diri dan bebas, dan mempraktikan keyakinan dan mengisi kebebasannya.
  • Hanya manusia bereksistensi karena dunia, binatang dan sesuatu lainnya hanya "ada". Juga Tuhan "ada".
3 Cara Bereksistensi
tiga sikap terhadap hidup ialah sebagai berikut:
  1. Sikap Estetis : merengguh sebanyak mungkin kenikmatan yang dikuasai oleh perasaan.
  2. Sikap Etis : menerima kaidah-kaidah moral , suara hati, dan arah hidup
  3. Sikap Religius ; berhadapan dengan Tuhan
Manusia menjadi seperti di percayainya
Pernyataan Parmenides hingga Hegel "Berpikir sama dengan berada" di tolak oleh Kirkegaard.

Waktu dan Keabadian
Setiap orang adalah campuran dari ketakterhinggaan dan keterhinggaan. Manusia bergerak menuju Allah, tapi juga terpisah dari Allah. Manusia hidup dalam dua dimensi, yaitu Keabadian dan Waktu. Saat berarti titik dimana keabadian dan waktu bersatu.

Subyektivitas dan Eksistensi Sebagai Tugas
  • Eksistensi manusia bukan hanya sekedar fakta
  • Eksistensi manusia adalah tugas yang berarti harus dijalani dengan kesejatian sehingga orang tidak tampil dengan semu
Publik dan Indvidu 
Publik bagi Kirkegaard hanya abstraksi belaka bukan realitas. Manusia harus berani bila ditanya pendapat karena biasanya publik hanya bisa berkomentar diam-diam. Kirkegaard bukan menolak adanya kemungkinan bagi manusai untuk bergabung dengan yang lain, hanya setalah individu bersikap etis, baru lah terjadi penggabungan bersama.
 
Nah, itu dia pembahasan tentang Eksistensialisme menurut Kirkegaard. Selanjutnya saya akan membahas tentang Eksistensialisme Menurut Jean Paul Sartre. Selamat menyimak ya semua............

Eksistensialisme Meenurut Jean Paul Sartre
Eksistensial menurut Sartre sama dengan apa yang di ungkapkan oleh Kirkegaard. Definisi hingga ciri-ciri dari eksistensialisme yang di kemukakan oleh Kirkegaard sama dengan pemikiran Sartre.

Jean Paul Sartre

Jean Paul Sartre lahir di Paris tahun 1905. Beliau menjdi guru pada tahun 1929. Pada tahun 1931 s.d. 1936 beliau menjadi dosen Filsafat di Le Havre. Pada tahun 1941 beliau menjadi tawanan perang dan pada tahun 1942 s.d. 1944 menjadi dosen Loycee Pasteur. Sartre banyak sekali menulis karya filsafat dan sastra di negaranya. Aliran Eksistensialisme yang di anut di pengaruhi oleh Hurrserl dan Heidegger. 

Pemikiran Filsafat Sartre
Sulit sekali menjabarkan pemikiran filsafat Sartre secara singkat. Bagi Sartre manusia mengada dengan kesadaran sebagai dirinya sendiri. Manusia yang eksistensi adalah manusia yang keterbukaan. Bagi manusia eksistensi mendahului esensi. Asas pertama untuk memahami manusia harus mendekatnya sebagai subjektivitas. Apapun makna yang diberikan pada eksistensinya, manusia sendirilah yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang menjadi beban kita jauh lebih besar dari sekedar tanggung jawab terhadap diri kita sendiri.





Tanggung jawab dibedakan menjadi dua dalam pemikiran Sartre, yaitu "berada dalam diri" dan "berada untuk diri". Berada dalam diri sama dengan berada an sich, berada dalam dirinya, berada itu sendiri. Semua yang berada dalam diri itu tidak aktif. Bagi Sartre segala yang berada dalam diri itu memuakkan. Sementara berada dalam diri sama dengan berada yang dalam sadar akan dirinya, yaitu cara berada manusia. Biasanya kesadaran kita bukan kesadaran akan diri melainkan kesadaran diri. Kesadaran kita diberi bentuk kesadaran akan diri. Tuhan tidak bisa dimintai tenggung jawab. Tuhan tidak terlibat dalam putusan yang diambil oleh manusia. Manusia adalah kebebasan dan hanya sebagai makhluk yang bebas dia harus bertanggung jawab. Tanpa kebebasan eksistensi manusia menjadi absurd. Bila kebebasannya ditiadakan, maka manusai hanya sekedar eensensi belaka.

Hal-Hal yang Mengurangi Kebebasan Manusia

Bebrapa kenyataan (kefaktaan) yang mrngurangi penghanyatan kebebasan adalah sebagaai berikut:
  1. Tempat kita berada situasi yang memberi struktur pada kita, tetapi juga kita beri struktur
  2. Masa lalu tidak mungkin meniadakan karna masa lalu menjadikan kita sebagaimana kita sekarang ini
  3. Lingkungan sekitar
  4. Kenyataan adanya sesama manusia dengan eksistensinya sendiri
  5. Maut tidak bisa ditunggu saat tibanya, walaupun pasti akan tiba
Kebutuhan Manusia
Dalam eksistensi manusia kehadiran selalu menjelma ssebagiaa wujud yang bertubuh. Tubuh mengukuhkan kehadiran manusia. Tubuh sebagai pusat orientasi tidak bisa dipandang sebagai  alat semata-mata , tetapi mengukuhkan kehadiran manusia sebagai eksistensi.

Komunikasi dan Cinta
Komunikasi adalah suatu hal yang aprion tidak mungkin tanpa adanya sengketa karena setiap kali orang menemui orang lain pada akhirnya akan saling objektifikasi. Cinta adalah bentuk hubungan keinginan ssaling meiliki (objek cinta). Akhirnya cinta bersifat sengketa karena objektifikasi yang tidak terhindarkan.

Nah, itu lah pembahasan tentang eksistesialisme menurut Jean Paul Sartre. Dan sebelumnya saya juga sudah membahas tentang eksistensialisme menurut Kirkegaard. Sekian ilmu yang bisa saya bagi hari ini jangan lupa untuk selalu mengikuti update materi terbaru sampai besok hari minggu ya....
Jangan lupa comment,kritik,saran dan penilaiannyaya....Thanks for visit my blog ^^ Keep enjoy guys...

Sumber:
http://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/eksistensialisme-121002085401-phpapp01-thumbnail-4.jpg?cb=1349186114 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHoP9tlbCYy4cWxnLizLpUoG_29E1ey7OXpNNSty8OLbB1n2YpVwO1VupYaVyWGRG74nEJ0JflR1tmG8EX71AI6aHZ-6IGUeeYJgCVdujBDASE4iaHf0YOWSgGQS4PMHQ3pNhaNXNDAOZw/s1600/exist.jpg 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPXzviHkrj-k8WzvQFMGr8NiSmiwO5UBSNcOFprGUEFTzQG9I67DZOVrB_ep43cimh76yvgOea2xRjEce7TlckbX-E_s2mWLpInx25ElqQgb-3U3XHvSJQqjEcE_d5P5ugIAYqm17gkR8y/s400/sartre+kerja+sambil+rokok.jpg 
http://sekolahminggu.com/wp-content/uploads/2013/08/Soren-Kierkegaard.jpg
http://mrfzx.files.wordpress.com/2013/02/exist2.jpg?w=211&h=299 
Power Point by Dr. Raja Oloan Tumanggor


Kamis, 02 Oktober 2014

Posted by Litha in | 23.00 1 comment

Halo semua...............


Hari ini saya jalan-jalan loh bersama satu angkatan Fakultas Psikologi UNTAR ke Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Saya dan mahasiswa yang lain ke sana bukan untuk sekedar jalan-jalan guys, di sana saya beserta kelompok Extravaganza dan seluruh mahasiswa menganalisis tentang Filsafat Manusia dan Kebudayaan juga Etos Kerja. Nah, laporaan yang kelompok Extravaganza sajikan dalam bentuk video loh.....di tunggu ya update terbaru saya karena laporan massih dalam proses guys hehehe.....Sekarang saya cuma mau memposting foto-fotonya aja guys, gak apa-apa yaa :)))

 
Foto Mahasiswa Fakultas Psikologi'14 Universitas Tarumanagara, Field Trip ke  Setu Babakan


Foto Kelompok Extravaganza bersama Dr. Raja Oloan Tumanggor

Foto Kelompok Extravaganza bersama Dr. Raja Oloan Tumanggor dan Dr. Mikha Agus Widiyanto, S. Th., M.Pd.

Extravaganza bersama Bang Indra




Foto-Foto Selfie Kelompok Extravaganza














 Ada satu foto yang lagi yang belum bisa saya masukan karena masih ada di memory kamera kelompok saya tapi minggu saya akan update foto tersebut kok....Dan video akan saya posting pada hari senin ya guys :))))



Posted by Litha in | 21.30 1 comment
Hello guys..........
Kali ini saya akan membahass tentang Filsafat Manusia yang berhubungan dengan Etos Kerja. Saya tidak akan berlama-lama berbasa-basi karena saya tahu pasti kalian semua sudah tidak sabar lagi untuk membahas materi yang satu ini. Semoga bermanfaat dan selamat membaca semua :))))

Etos Kerja



Latar Belakang dan Sejarah


Masyarakat Yunani dan Abad Pertengahan
Pada masyarakat Yunani kuno, kerja atau pekerjaan kurang mendapatkan perhatian. Bahkan ada kecenderungan kerja tidak dipandang sebagai sesuatu mendasar bagi perwujudan eksistensi manusia.

Masyarakat Reformasi dan Industrialisasi
Menurut Marx Webber (1857-1974) kerja adalah sarana untuk mengembangkan  pribadi dan dunia serta sarana bagi keselamatan jiwa. Calvin adalah tokoh yang pada zaman ini memandang kerja sebagai ungkapan rasa memilih terhadap kerajaan surga. Industrialisasi merupakan perubahan secara pesat pada bidang pertanian, pertambangan, transportasi, dan sebgainya. Filsu-filsuf yang berpandangan sepeti ini antara lain John Locke (1632-1704), Adam Smith (1723-1790), George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1881), Karl Marx (1818-1883).

Pandangan Beberapa Tokoh
Pandangan John Locke



Dalam sejarah filsafa John Locke digolongkan sebagai filsuf yang meletakkan dasar bagaimana kerja menjadi bagian penting dari eksistesi manusia. Ia menyatakan bahwa pekerjaan menciptakan hak yang disebut sebagai hak alamiah. Ada tiga argumen dasar John Locke untuk menempatkan kerja sebagai sesuatu yang mendasar bagi setiap manusia, yaitu:
  1. Kelekatan kerja pada tubuh manusia
  2. Kerja merupakan perwujudan diri manusia
  3. Kerja berkaitan dengan hidup
Pandangan Adam Smith


Adam Smith menguniversalkan makna kerja bagi manusia dengan menyatakan bahwa seluruh kebudayaan merupakan hasil dari pekerjaan manusia. Ia mengelompokan dua jenis pekerjaan, yakni pekerjaan produktif ( kaum tani,buruh) dan pekerjaan tidak produktif (prajurit, politisi,ahli hukum). Ada tiga alasan penting pembagian kerja menurut beliau, yaitu:
  • Meningkatkan kerajinan pada setiap pkerja yang pada gilirannya memperbaiki kondisi hidup pekerja dan masyarakat ke arah yang lebih baik.
  • Pembagian kerja menyebabkan penghematan waktu.
  • Pembagian kerja mendorong dan menimbulkan penemuan mesin-mesin baru yang mempermudah sekaligus menghemat tenaga kerja.
Pandangan George Wilhelm Fiedrich Hegel


Hegel menempatkan pekerjaan sebagai keseluruhan konteks kegiatan manusia. Ia menilai bahwa kerja adalah sesuatu yang dinamis, berkembang dan menjadi sarana bagi manusia untuk menyadari diri melalui taraf-taraf dialektis yang semakin mendalam. Artinya manusia menemukan diri apabila menyadari sepenuhnya apa yang dikerjakannya. Ada bentuk kesadaran yang diungkapkan oleh Hegel, yaitu:
  • Kesadaran akan keakuan manusia secara negatif artinya ketika melihat objek-objek manusia menyadari dirinya bukan sebagai objek, melainkan sebagai subjek.
  • Kesadaran bahwa tanpa objek, manusia tidak memilki kesadaran.
Pandangan Karl Marx


Marx menempatkan pekerjaan sebagai realitasasi diri melalui objektivitas. Bagi Marx, selain mengungkapkan dimensi personal, kerja juga mengungkapkan dimensi sosial.

Sejarah Kerja
Pengertian kerja berkembang dalam pemikiran-pemikiran dan tujuan-tujuan tentang kerja  yang pada akhirnya arti atau makna kerja itu sendi. Tahun 2600 tahun yang llau di Yunani, Hesiodotus berpendapat bahwa kerja adalah isi utama dari kehidupan manusia. Di Eropa pada abad ke-14, para rahib Benediktin beekerja di ladang dan sawah bergantian dengan mereka berdoa. Kerja tangan dianggap sebagai sesuatu yang sama sucinya seperti berdoa. Plato menegaskan ada berbagi macam level manusia dan setiap manusia memiliki pekerjaan yang sesuai dengan levelnya. Pada abad ke-17 dan ke-18, refleksi filsafat tentang kerja mulai berubah arah. Salah satu filsuf Inggris yang bernama John Locke pernag berpendapat bahwa pekerjaan maetupakan sumber untuk memperoleh hak milik pribadi. Hegel, fisuf Jerman, berpendapat  bahwa pekerjaan membawa manusia menemukan dan mengaktualisasikan dirinya. Karl Marx berependapat bahwa pekerjaan merupakan sarana manusia untuk menciptakan diri.

Hakikat Kerja


Definisi Kerja
Kerja adalah wadah bagi pembentukan diri manusia dalam membangun dunianya. Melalui tiga fakor yang diperlihatkan H Arvon membantu kita untuk menilai apakah sebuah kegiatan dapat disebut kerja atau tidak, yaitu:
  • Keterlibatan dimensi subjek secara intensif. Artinya sebuah pekerjaan tidak dilakukan dengan asal-asalan melainkan melibatkan totalitas dari subjek (cita,karsa dan rasa)
  • Hasil yang bermanfaat
  • Megeluarkan energi
Kerja Manusia vs Kerja Hewan
Manusia tidak jauh berbeda denga apa yang dilakukan hewan, tetapi dalam tatran intelektif antara kerja manusia dengan kerja hewan sangatlah berbeda, yakni:
  • Jenis energi yang dikerahkan
  • Hasil kerja
  • Dorongan kerja 
  • Makna kerja
Dua Elemen Kerja
Ada dua elemen penting suatu kegiatan disebut sebagai kerja atau pekerjaan, elemen itu adalah Elemen subjek adalah potensi atau kekuatan yang melekat di dalam diri manusia meliputi pikiran, keinginan, hati, kebebasan, kehendak dan  kemampuan dan elemen objektif adalah sarana pendukung untuk merealisasikan pikiran, kemauaan dan rencananya.

Peran Istimewa Tangan
Salah satu instrumen yang penting dalam diri manusia adalah tangan. Ada bebrapa argumen untuk emnyatakan keistimewaan tangan, yaitu:
  • Posisi vertikal tubuh manusia
  • Kekayaan fungsi tangan
  • Tangan bersifat personal dan sosial
Tiga Dimensi Kerja
  1. Dimensi Personal.Melalui kerja manusia menunjukan nilai kemanusiaannya. Inilah yang dimaksudkan bahwa kerja sebagai ungkapan pribadi.
  2. Dimensi Sosial. Menurut gagasan Heidegger ini kerja mengandung makna bahwa apapun yang dilakukan manusia selalu melibatkan orang lain. Keterlemparan justru membuat manusia harus melakukan sesuatu sebagai tanda tanggung jawab terhadap orang lain. Karena itu, kerja tidak bisa terlepas dari bingkai sosialitas.
  3. Dimensi Etis.Nilai-nilai etis yang dikandung atau dituntut dalam kerja, yaitu keadilan,tanggung jawab, dan kejujuran.

Etos Kerja


Etos kerja dapat diartikan sebagai konsep tentang kerja atau paradigma keerja yang diyakini ileh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang diwujudnyatakan melalui perilaku kerja mereka secara khas. Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal penting meliputu:
  • Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik, baik waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih baik dari kemarin.
  • Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu
  • Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa pekerjaan yang dilakukan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan ketekunan dan kesungguhan.
  • Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan hidup boros sehingga bagaimana pengeliuaran itu bermanfaat untuk kedepan.
  • Persaingan sehat, yaitu dengan memicu dirj agar pekerjaan yang dilakukan tidak mudah patah semangat dan menambah kreativitas diri.
Adapun fungsi eros kerja, yaitu pendorong timbulnya perbuatan, penggairah dalam aktivitas, dan  penggerak.

Cara Menumbuhkan Etos Kerja
  1. Menumbuhkan sikap optimis
  2. Jadilah diri sendiri
  3. Keberanian untuk memulai
  4. Kerha dan waktu 
  5. Konsentrasi dan fokus pada pekerjaan
Kerja Bermartabat
Etos kerja yang dibangun sebuah perusahaan jasa keuangan  termasuk dalam dimensi kerja bermartabat. Tampak jelas bahwa pekerjaan telah direduksikan hanya sebaagai sarana pemenuhan kebutuhan dan itu artinya menyamakan oekerjaan dengan kerja tangan dalam arti labour.

Etos Kerja di Jerman: Mittelstand
Mittelstand secara harfiah diterjemahkan sebagai "kelas menengah" atau bisnis kelas menengah. Namun, maknanya lebih dalam dan lebih luas daripada itu, yakni ssuatu etos kerja dan suatu paham filosofis tentang bagaimana kita harus hidup. Secara sederhana, ada beberapa inti dari Mittelstand, yakni etos kerja radikal, spesialisasi, familiaritas, kejujuran, konservatisme keuangan, investasi pada manusia, dan pemerintah yang kompeten.

Etos Kerja dan Spesialisasi
Salah satu semboyan yang vukuo dikenal di kalangan para pekerja di Jerman adalah "Work hard, play hard". atau dalam bahasa Jerman "wer viel arbeitet , soll auch viel feeiem". Artinya orang yang bekerjaa banyak juga harus berpesta banyak. Tidak ada kerja atau sedikit kerja, maka orang tidak boleh berpesta. Inilah yang disebut etos kerja radikal.

Familiaritas dan Konservasitisme
Pabrik sepatu Meindl di Kirschanschoring, Jerman Selatan, kita aka menemukan contoh bisnis Mittelstand yang menarik. Sekitar 200 orang bekerja di pabrik sepatu dan suasana di pabrik seperti di dalam keluarga, yakni amat familiar. Pabrik-pabrik tersebut menerapkan kebijakan yang jujur dan konservatif. Artinya merekaa tidak mau mendapatkan uang cepat karena bermain saham atau menipu bank sehingga mendapatkan pinjaman besar dengn kredibilitas palsu. Dengan kata lain, dari ssudut pandang perusahan-perusahan di AS dan Inggris, mereka adlaah perusahaan-perusahaan tradisional yakni perusahaan-perusahaan yang memperkerjakan banyak orang, giat memproduksi barang bermutu tinggi untuk dijual, tanp hutang karena hnya membeli apa yang mampu mereka beli dan tidak punya masalah dengan bank serta tidak bermain bursa saham inilah salah satu ciri dari Mittelstand yakni konservatisme dan kejujuran yang berkesan kuno tapi berhasil.

Peran Pemerintah
Kompetensi pemerintah Jerman di dalam mmeimpin rakyatnya sangat baik dan harus diakui bahwa pemerintah Jerman amat birokratis.Walaupun amat birokratis dan "semi-paranoid", tingkat korupsi di Jerman sangat kecil. Ini menunjukkan bagaimana pemerintah Jerman yang sangat kompeten dalam mengatur segala sesuatu demi kemakmuran seluruh masyarakat Jerman.

Nah, itulah pembahasan yang bisa saya berikan tetang Etos Kerja. Kalian juga bisa menambah wawasan kalian sendiri dengan membaca buku tentang Etos Kerja. Thanks for visiting guys.....

Sumber:
Buku Pembelajaran KBK Filsafat UNTAR
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYttjdclfo-vuJPegU9AyUpnIDdAxWYvrU8J8BHjt_456Vl0sU3OUKa9jAw_-Lrt_H2JIovaUzk5b2lSynkAOa4mctyjI6sHwanYX0Oa3h6I0reRfuphHfQlW0yjK9rPmb6QDyMT9L20c/s320/etos+kerja.jpg
http://retnodamayanthi.files.wordpress.com/2008/07/8.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJceTrOiMPyanpnYTXmkW47GoZncdTzFOg6h1hyphenhyphensJS4ZT6FU8eS7Fq5UGOsqxOkk47HHDHWxRPHULxlLC766t9KWfrJ7JM0Y-cxjKQ_uRNtXnHBF7FLnw30_U4QPzjfnND0tu4RT9ktjQ/s1600/work-passion2.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0L2hOg1IE7ixUBwm4cRQN2Aq8KXTUi2LLC35kpvb7YdNUsCNLRmKDPsW-0sl_-fga3srqkZpBo_qxovXf5K1sGdAAji_b7g-CcwfY9MSOiCB33BUVXER3c4hRMwPJqUn557cpl9btFvRc/s1600/Atlantisbinneplaats.jpg
http://www.philipmould.com/admin/resources/mn0546.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/43/Adam_Smith_The_Muir_portrait.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/08/Hegel_portrait_by_Schlesinger_1831.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d4/Karl_Marx_001.jpg

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter